Ciri-ciri Filum Echinodermata
Filum Echinodermata- Nama Echinodermata berasal dari kata echinos yang berarti duri dan derma yang
berarti kulit. Jadi, Echinodermata berarti hewan berkulit duri. Semua
anggota Echinodermata ini hidup di laut, seperti bintang laut, bulu
babi, dan mentimun laut. Bagaimana struktur tubuh hewan ini? Perhatikan
Gambar 8.34!
Gambar 8.34 Contoh hewan Echinodermata
Agar lebih jelas, Anda bisa berwisata ke daerah pantai untuk menemukan Echinodermata dan mengamatinya! Dari hasil pengamatan, Anda dapat membuatnya menjadi sebuah artikel sehingga dapat mengomunikasikan pada teman-teman, misalnya ditempelkan pada majalah dinding!
1) Ciri-Ciri Umum Echinodermata. Bentuk tubuh Echinodermata bermacam-macam seperti bintang, tumbuhan, bunga, ular, sosis, dan bola. Jika dipegang kulitnya keras karena terbuat dari zat kapur/kitin sebagai rangka luar dan pada permukaan insang kulitnya terdapat duri-duri. Jika dipotong radial akan membagi tubuh secara simetris atau simetri radial (lima bagian). Echinodermata termasuk hewan triplobastik selomata. Mulutnya terletak di bawah dan anus berada di atas. Hewan ini memiliki sistem amburakal, yaitu gerakannya terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh sistem pembuluh air yang berkembang dari selom. Sistem tersebut digunakan untuk bergerak, bernapas, dan membuka mangsanya.
Bagaimana cara bergeraknya? Pada bagian atas terdapat suatu lubang yang disebut madreporit, dilengkapi dengan saringan (pori). Air masuk melalui madreporit menuju ke bawah kemudian bermuara pada saluran cincin (melingkar mengelilingi kerongkongan). Dari saluran ini terdapat 5 cabang saluran ke tiap-tiap lengan dan dari saluran inilah terdapat deretan kaki-kaki tabung (kaki amburakal) yang berpasangan. Kaki ini dapat dijulurkan keluar ke arah bawah. Ujung kakinya membesar dan mengandung otot yang disebut ampula. Jadi, bila ada air akan dipompakan ke dalam kaki amburakal, mengakibatkan kaki terjulur ke luar sehingga ampula dapat menyentuh benda. Jika kaki mengkerut maka volume air dikurangi. Apabila tubuh bintang berpindah tempat, maka ampula melekat dan kaki berkontraksi.
Hewan ini sudah mempunyai sistem pencernaan yang sempurna, tetapi ada beberapa jenis yang tidak mempunyai anus, yaitu bintang ular. Pada mulut terdapat gigi paruh, bergerak ke atas menuju kerongkongan, lambung, dan anus. Pada bintang laut, lambung bercabang lima yang masing-masing menuju ke arah lengan, dan setiap lengan bercabang dua dan ujungnya buntu. Sistem saraf pada hewan ini berupa cincin saraf mengelilingi mulut yang keluar lima batang saraf radial pada masing-masing lengannya. Respirasinya menggunakan kulit berupa tonjolan dinding rongga tubuh (selom) tipis yang dilindungi oleh silia.
2) Perkembangbiakan Echinodermata. Jenis kelamin pada hewan ini sudah terpisah, fertilisasi terjadi secara eksternal. Bila kemudian terbentuk zigot akan berkembang menjadi larva bersilia (bipinnaria) yang dapat berenang. Apabila berada di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi dewasa. Hewan ini juga mempunyai kemampuan autotomi dan regenerasi, yaitu kemampuan untuk memulihkan bagian tubuh yang rusak, hilang, atau putus. Misalnya, jika lengan terpotong, maka akan terbentuk lengan lagi.
3) Jenis-Jenis Echinodermata. Bentuk tubuh anggota hewan ini bermacam-macam. Berdasarkan hal tersebut Echinodermata dapat dibagi menjadi 5 kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Crinoidea, Holothuroidea, dan Echinoidea.
a) Asteroidea. Bentuk tubuh kelompok Asteroidea seperti bintang. Bagian bawah disebut permukaan oral yang memiliki mulut dan permukaan atas disebut permukaan adoral yang terdapat anus, terdapat juga madreporit. Pada permukaan tubuhnya terdapat duri-duri pendek, di bagian ujung lengan terdapat bintik mata yang peka terhadap sinar. Warna tubuh asteroidea ada yang hitam, biru kecokelatan, dan merah menyala, misalnya Asteria forbesi (bintang laut), Linkia laevigata (bintang laut biru), Pentaceros (bintang laut bertanduk), Culcita (bintang laut berkulit).
b) Ophiuroidea. Kelompok Ophiuroidea sering dinamakan bintang ular, karena memiliki lengan yang panjang dan gerakannya menyerupai gerakan ular. Ciri khas dari Ophiuroidea adalah madreporit yang terletak di daerah bawah, yaitu daerah mulut dan tidak mempunyai anus, jadi sisa makanan dimuntahkan melalui mulut. Pada siang hari, hewan ini bersembunyi di balik bebatuan, lumpur, atau tempat terlindung dan malam hari melakukan aktivitas. Makanannya berupa Mollusca, udang-udangan, dan sisa organisme. Contohnya, Ophiothrix.
c) Crinoidea. Pernahkah Anda melihat bunga lili atau bunga bakung? Bentuk tubuh hewan ini menyerupai bunga tersebut. Hidupnya dengan cara menempel di dasar laut dan dapat membentuk taman laut yang sangat indah. Jika Anda berwisata ke daerah Kepulauan Seribu Anda dapat menikmati keindahan taman laut yang terdapat hewan ini. Tubuh Crinoidea mempunyai lima lengan yang bercabang-cabang. Pada daerah oral terdapat mulut dan anus, tetapi tidak memiliki madreporit. Pada dasar tubuh permukaan adoral terdapat kaliks, yaitu lempeng kapur berbentuk cangkir. Apabila kondisi tidak memungkinkan, maka Crinoidea akan melepaskan diri dari dasar tempat melekatnya, kemudian pindah pada tempat yang sesuai.
d) Echinoidea. Perhatikan Echinoidea pada Gambar 8.34 di depan! Terlihat bentuk tubuhnya seperti landak laut, yaitu bentuknya oval/setengah bola. Hewan ini tidak mempunyai lengan seperti Asteroidea. Tubuhnya tertutup cangkok tipis saling berhubungan, dan muncul duri-duri panjang yang dapat digerakgerakkan. Mulutnya terletak pada permukaan oral dilengkapi dengan alat untuk mengambil makanan yang dinamakan Lantera aristoteles. Adapun anus, madreporit, dan lubang kelamin terdapat pada permukaan adoral. Echinoidea ini hidup di pasir, batu-batuan, contohnya bulu babi dan landak laut.
e) Holothuroidea. Perhatikan teripang laut atau mentimun laut seperti tampak pada Gambar 8.36!
Jika kita pegang, maka air dan amburakal akan dikeluarkan sehingga tubuhnya kempis. Hewan ini tidak dapat berlari, terlihat bergeletakan di atas pasir. Warna tubuhnya kehitaman, kecokelatan, dan agak putih. Susunan tubuhnya lima lipat, tubuhnya lunak, tidak mempunyai duri, dan tidak berlengan. Di sekitar mulutnya terdapat tentakel bercabang yang dihubungkan dengan sistem pembuluh air. Di daerah anus terdapat kaki amburakal untuk bergerak atau pengerutan otot tubuh. Respirasi dengan dua baris kaki pembuluh dorsal dan alat napas yang disebut paru-paru air. Hewan ini hidup di dalam pasir atau kapur, makanannya berupa zat organik yang ada dalam lumpur. Apa manfaat hewan ini? Teripang dapat digunakan sebagai bahan makanan dengan direbus terlebih dahulu dan dikeringkan.
Katagori: Biologi Kelas X – Tagged Asteroidea, Biologi X Bab 7 Kingdom Animalia, Ciri Ciri Echinodermata, Contoh hewan Echinodermata, Crinoidea, Echinoidea, Holothuroidea, Jenis Jenis Echinodermata, Ophiuroidea, Perkembangbiakan Echinodermata, Sistem amburakal, struktur tubuh Echinodermata
Agar lebih jelas, Anda bisa berwisata ke daerah pantai untuk menemukan Echinodermata dan mengamatinya! Dari hasil pengamatan, Anda dapat membuatnya menjadi sebuah artikel sehingga dapat mengomunikasikan pada teman-teman, misalnya ditempelkan pada majalah dinding!
1) Ciri-Ciri Umum Echinodermata. Bentuk tubuh Echinodermata bermacam-macam seperti bintang, tumbuhan, bunga, ular, sosis, dan bola. Jika dipegang kulitnya keras karena terbuat dari zat kapur/kitin sebagai rangka luar dan pada permukaan insang kulitnya terdapat duri-duri. Jika dipotong radial akan membagi tubuh secara simetris atau simetri radial (lima bagian). Echinodermata termasuk hewan triplobastik selomata. Mulutnya terletak di bawah dan anus berada di atas. Hewan ini memiliki sistem amburakal, yaitu gerakannya terjadi dengan mengubah tekanan air yang diatur oleh sistem pembuluh air yang berkembang dari selom. Sistem tersebut digunakan untuk bergerak, bernapas, dan membuka mangsanya.
Bagaimana cara bergeraknya? Pada bagian atas terdapat suatu lubang yang disebut madreporit, dilengkapi dengan saringan (pori). Air masuk melalui madreporit menuju ke bawah kemudian bermuara pada saluran cincin (melingkar mengelilingi kerongkongan). Dari saluran ini terdapat 5 cabang saluran ke tiap-tiap lengan dan dari saluran inilah terdapat deretan kaki-kaki tabung (kaki amburakal) yang berpasangan. Kaki ini dapat dijulurkan keluar ke arah bawah. Ujung kakinya membesar dan mengandung otot yang disebut ampula. Jadi, bila ada air akan dipompakan ke dalam kaki amburakal, mengakibatkan kaki terjulur ke luar sehingga ampula dapat menyentuh benda. Jika kaki mengkerut maka volume air dikurangi. Apabila tubuh bintang berpindah tempat, maka ampula melekat dan kaki berkontraksi.
Hewan ini sudah mempunyai sistem pencernaan yang sempurna, tetapi ada beberapa jenis yang tidak mempunyai anus, yaitu bintang ular. Pada mulut terdapat gigi paruh, bergerak ke atas menuju kerongkongan, lambung, dan anus. Pada bintang laut, lambung bercabang lima yang masing-masing menuju ke arah lengan, dan setiap lengan bercabang dua dan ujungnya buntu. Sistem saraf pada hewan ini berupa cincin saraf mengelilingi mulut yang keluar lima batang saraf radial pada masing-masing lengannya. Respirasinya menggunakan kulit berupa tonjolan dinding rongga tubuh (selom) tipis yang dilindungi oleh silia.
2) Perkembangbiakan Echinodermata. Jenis kelamin pada hewan ini sudah terpisah, fertilisasi terjadi secara eksternal. Bila kemudian terbentuk zigot akan berkembang menjadi larva bersilia (bipinnaria) yang dapat berenang. Apabila berada di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi dewasa. Hewan ini juga mempunyai kemampuan autotomi dan regenerasi, yaitu kemampuan untuk memulihkan bagian tubuh yang rusak, hilang, atau putus. Misalnya, jika lengan terpotong, maka akan terbentuk lengan lagi.
3) Jenis-Jenis Echinodermata. Bentuk tubuh anggota hewan ini bermacam-macam. Berdasarkan hal tersebut Echinodermata dapat dibagi menjadi 5 kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Crinoidea, Holothuroidea, dan Echinoidea.
a) Asteroidea. Bentuk tubuh kelompok Asteroidea seperti bintang. Bagian bawah disebut permukaan oral yang memiliki mulut dan permukaan atas disebut permukaan adoral yang terdapat anus, terdapat juga madreporit. Pada permukaan tubuhnya terdapat duri-duri pendek, di bagian ujung lengan terdapat bintik mata yang peka terhadap sinar. Warna tubuh asteroidea ada yang hitam, biru kecokelatan, dan merah menyala, misalnya Asteria forbesi (bintang laut), Linkia laevigata (bintang laut biru), Pentaceros (bintang laut bertanduk), Culcita (bintang laut berkulit).
b) Ophiuroidea. Kelompok Ophiuroidea sering dinamakan bintang ular, karena memiliki lengan yang panjang dan gerakannya menyerupai gerakan ular. Ciri khas dari Ophiuroidea adalah madreporit yang terletak di daerah bawah, yaitu daerah mulut dan tidak mempunyai anus, jadi sisa makanan dimuntahkan melalui mulut. Pada siang hari, hewan ini bersembunyi di balik bebatuan, lumpur, atau tempat terlindung dan malam hari melakukan aktivitas. Makanannya berupa Mollusca, udang-udangan, dan sisa organisme. Contohnya, Ophiothrix.
c) Crinoidea. Pernahkah Anda melihat bunga lili atau bunga bakung? Bentuk tubuh hewan ini menyerupai bunga tersebut. Hidupnya dengan cara menempel di dasar laut dan dapat membentuk taman laut yang sangat indah. Jika Anda berwisata ke daerah Kepulauan Seribu Anda dapat menikmati keindahan taman laut yang terdapat hewan ini. Tubuh Crinoidea mempunyai lima lengan yang bercabang-cabang. Pada daerah oral terdapat mulut dan anus, tetapi tidak memiliki madreporit. Pada dasar tubuh permukaan adoral terdapat kaliks, yaitu lempeng kapur berbentuk cangkir. Apabila kondisi tidak memungkinkan, maka Crinoidea akan melepaskan diri dari dasar tempat melekatnya, kemudian pindah pada tempat yang sesuai.
d) Echinoidea. Perhatikan Echinoidea pada Gambar 8.34 di depan! Terlihat bentuk tubuhnya seperti landak laut, yaitu bentuknya oval/setengah bola. Hewan ini tidak mempunyai lengan seperti Asteroidea. Tubuhnya tertutup cangkok tipis saling berhubungan, dan muncul duri-duri panjang yang dapat digerakgerakkan. Mulutnya terletak pada permukaan oral dilengkapi dengan alat untuk mengambil makanan yang dinamakan Lantera aristoteles. Adapun anus, madreporit, dan lubang kelamin terdapat pada permukaan adoral. Echinoidea ini hidup di pasir, batu-batuan, contohnya bulu babi dan landak laut.
e) Holothuroidea. Perhatikan teripang laut atau mentimun laut seperti tampak pada Gambar 8.36!
Jika kita pegang, maka air dan amburakal akan dikeluarkan sehingga tubuhnya kempis. Hewan ini tidak dapat berlari, terlihat bergeletakan di atas pasir. Warna tubuhnya kehitaman, kecokelatan, dan agak putih. Susunan tubuhnya lima lipat, tubuhnya lunak, tidak mempunyai duri, dan tidak berlengan. Di sekitar mulutnya terdapat tentakel bercabang yang dihubungkan dengan sistem pembuluh air. Di daerah anus terdapat kaki amburakal untuk bergerak atau pengerutan otot tubuh. Respirasi dengan dua baris kaki pembuluh dorsal dan alat napas yang disebut paru-paru air. Hewan ini hidup di dalam pasir atau kapur, makanannya berupa zat organik yang ada dalam lumpur. Apa manfaat hewan ini? Teripang dapat digunakan sebagai bahan makanan dengan direbus terlebih dahulu dan dikeringkan.
filum artropoda
1:55 PM Biologi, biologi pertanian, Biologi SMA, Biologi SMA kelas 12, biologi SMK, Biologi SMK kelas 12 No comments
Artikelmaulana.com – Ciri-cirinya Filum Arthropoda
Arthropoda (arthros = sendi atau ruas dan podos = kaki) adalah hewan yang memiliki kaki bersendi/beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom animalia. Jumlah spesiesnya lebih banyak dari filum-filum lainnya. Arthropoda dapat ditemukan di berbagai habitat, antara lain di air, di darat, di dalam tanah dan ada juga yang hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Arthropoda (arthros = sendi atau ruas dan podos = kaki) adalah hewan yang memiliki kaki bersendi/beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom animalia. Jumlah spesiesnya lebih banyak dari filum-filum lainnya. Arthropoda dapat ditemukan di berbagai habitat, antara lain di air, di darat, di dalam tanah dan ada juga yang hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Arthropoda adalah hewan triploblastik, selomata (tubuh dan
kaki beruas-ruas) dan bilateral simetris. Tubuhnya terdiri atas kepala,
dada, dan abdomen yang keseluruhannya dibungkus oleh zat kitin dan
merupakan kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya diantara ruas-ruas
terdapat bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah
digerakkan. Pada waktu tertentu kulit dan tubuh arthropoda dapat
mengalami pergantian kulit (eksdisis.
Arthropoda memiliki
sistim pencernaan yang sempurna (memiliki anus). Mulut dilengkapi
dengan rahang. Sistim peredaran darahnya terbuka dan darahnya berwarna
biru, karena mengandung disebabkan oleh hemosianin (bukan hemoglobin).
Sistem pernapasannya ada yang berupa trakea, insang, paru-paru buku,
atau melalui seluruh permukaan tubuhnya. Organ ekskresinya berupa
tubulus malphigi yang bermuara pada usus belakang. Reproduksi dilakukan
dengan perkawinan, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan
parthenogenesis. Partenogenesis adalah proses perkembangan embrio dari
telur yang tidak dibuahi. Jenis kelaminnya terpisah (gonokori). Artinya
ada hewan jantan ada hewan betina. Sistem sarafnya adalah sistem saraf
tangga tali.
Klasifikasi filum Arthropoda
Berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuhnya, arthropoda dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Custacea, Insekta, Diplopoda Arachoinidea, dan Chilopoda. Persamaan dan perbedaan ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
Berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuhnya, arthropoda dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Custacea, Insekta, Diplopoda Arachoinidea, dan Chilopoda. Persamaan dan perbedaan ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
Kelas
Crustacea
(udangudangan):
|
Kelas
Insekta
(serangga):
|
Kelas
Arachnoidea
(laba-laba
|
Kelas
Diplopoda
(kaki
seribu):
|
Kelas
Chilopoda
(kelabang):
|
|
Susunan
Tubuh
|
Kepala (5
ruas), dada
(8 ruas), dan
perut (6
ruas) .
|
Kepala,
dada, dan
perut.
|
Kepala, dada,
dan perut..
|
kepala dan
badan yang
bentuknya
silindris..
|
Kepala dan
badan yang
memanjang
agak
gepeng
|
Antena
|
2 pasang
|
sepasang
|
Tak ada
|
sepasang
|
sepasang
|
Anggota
tubuh
|
Sepasang
pada setiap
ruas untuk
berbagai
fungsi, 5
pasang kaki
pada dada
|
3 pasang
kaki
|
4 pasang kaki
pada
sefalotoraks
|
2 pasang
kaki pada
setiap ruas
tubuh
|
Sepasang
kaki pada
setiap ruas
|
Sayap
|
Tak ada
|
Ada
|
Tak ada
|
Tak ada
|
Tak ada
|
Alat
respirasi
|
Insang atau
permukaan
tubuh
|
trakea
|
Paru-paru
buku
|
trakea
|
trakea
|
Habitat
|
air
|
darat
|
darat
|
darat
|
darat
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar